Seorang anak bosan dan jengkel karena suruhan ibunya. Lalu, anak itu menulis sesuatu di kertas tentang suruhan-suruhan ibunya hari ini kepadanya.
"Bu, ini untukmu. Tolong dibaca," kata anak itu.
Isi kertas itu adalah....
DAFTAR PEMBAYARAN SURUHAN HARI INIMenyapu halaman: Rp5.000Mengepel lantai: Rp5.000Menyiram tanaman: Rp10.000Mencuci piring untuk 3 orang: Rp3.000x3 = Rp9.000Mengantar ibu ke kondangan: Rp5.000Ongkos jalan ke warung: Rp5.000Ongkos bawa barang-barang belanjaan: Rp10.000TOTAL: Rp49.000
Lalu, si ibu tersenyum dan menulis sesuatu di balik kertas itu....
DAFTAR KASIH SAYANGKUMengandungmu selama 9 bulanMenyusuimu selama 2 tahunMemandikan dan membersihkan kotoranmuMembawamu ke klinik/rumah sakit ketika sakitMengajarkanmu membaca dan menulisMendindidik dan menyekolahkanmuMemberi keperluan hidupmuTOTAL: Tak terhingga, atas nama cintaku semuanya GRATIS
Si anak langsung memeluk ibunya dan menangis. Lalu, ia menulis LUNAS di kertas itu.
Pesan moral: Kenanglah orangtuamu. Biasanya, di saat mereka masih hidup, gak mudah bagi kita buat menghargai kasih sayang mereka. Padahal, mereka selalu memberi cintanya kepada kita di setiap langkah dan napasnya.
Bagi kita, ini mungkin nasihat yang terlalu sering didengar. Mengenang orangtua sebenarnya mengenang keberadaan diri kita sendiri. Memang gak ada yang terlambat, tapi sebelum menyesal, kasihilah orangtuamu karena bagi mereka, balasan ini lebih penting dari apa pun. Bagi mereka, itulah bekal yang baik untuk menikmati usia senja mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar